Tugas dan Tanggung Jawab Anak


 Tugas dan tanggung jawab anak harus disesuaikan dengan usianya. Untuk anak-anak yang masih kecil, lebih diutamakan mengajarkan kemandirian, dan kepedulian dalam cara berdasar, misalnya cara mandi sendiri ,membantu ibu  melipat pakaian, menyiram bunga bersama ibu atau ayah, dan lain-lainnya. Jika sudah agak besar, ajari mereka membersihkan kamar, mencuci sepatu sekolah, membantu ibu membersihkan rumah, membuat kue, dan lain-lainnya. Aktivitas tersebut harus dilakukan dengan riang dan tanpa beban, sehingga anak-anak senang melakukannya.

Cara paling efektif untuk membuat anak suka belajar dan mampu mempertanggungjawabkan prestasinya di sekolah.

 Anak akan suka belajar Jika kegiatan itu memberikannya kesenangan dan kepuasan. Maka dari itu, cara paling efektif yaitu menciptakan keceriaan dalam momen-momen belajar anak. Sekarang, banyak metode yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini efektif untuk merancang keceriaan anak saat belajar sesuatu. Mereka bisa belajar sambil bermain,kemudian mendapatkan apresiasi yang baik atas setiap prestasi-prestasinya. Bekal pendidikan usia dini akan sangat mempengaruhi ketertarikan anak untuk belajar dan berprestasi.

Selain itu, orang tua juga berperan sebagai motivator anak-anaknya tentang gambaran masa depan. Mereka juga harus bisa membangkitkan rasa ingin tahu anak terhadap ilmu. Hal ini dapat dilakukan melalui buku bacaan, cerita , maupun kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Upayakan menerapkan metode belajar yang tepat bagi anak. Orang tua harus memahami tipe kecerdasan anak, dia akan lebih mudah belajar melalui visualisasi atau di auditorial. Biasanya, anak-anak yang kecerdasannya visual mudah belajar dengan membaca, tetapi anak-anak auditorial lebih mudah mendengarkan guru yang mengajarinya.

Untuk menumbuhkan minat dan bakat anak, perlu mengenali temperamen, karakter, dan kecenderungannya. Cara orang tua melakukan anak harus sesuai pertimbangan-pertimbangan tersebut. Misalnya, orangtua ingin memberikan pelajaran tambahan untuk les piano. Bila anak tidak memiliki minat dan bakat ke arah itu, maka Jangan dilakukan. Demikian pula cara memperlakukan anak, harus sesuai dengan temperamen dan kepribadiannya.

Ada empat macam temperamen yang mempengaruhi kepribadian anak; Sanguinis (yang populer), phlegmatis (cinta damai), koleris (yang kuat), dan melankolis (yang sempurna). Orang tua harus memahami tipe-tipe tersebut dan cara memperlakukan anak sesuai karakternya. Kesesuaian tersebut akan lebih memudahkan anak untuk mempertanggungjawabkan prestasinya kepada orang tua. 

Pahamilah bahwa setiap anak memiliki karakter berbeda. karakter tersebut juga berhubungan dengan bakatnya. Jika bersikap agresif dan menolak peraturan dengan terbuka berarti anak adalah tipe kolerik. Dia kuat, berkemauan keras, mandiri, berjuang untuk mendapatkan hal yang diinginkan, mempunyai rasa percaya diri yang kuat, suka menjadi pemimpin aktif, dan produktif.(Anna Yulia,Working Mom & Kids (Jakarta:Gramedia,2007),hlm.64).

Bersyukurlah anak Anda memiliki begitu banyak bakat di dalam dirinya. Namun, anda harus berhati-hati karena dibalik bakat yang berharga itu, anak tipe ini memiliki karakter keras kepala, cenderung lebih dominan, agresif, bahkan kadang-kadang bisa mengeluarkan kata-kata yang sarkastis. Dia cenderung akan menentang otoritas anda sebagai orang tua secara terang-terangan. Jika tidak mengendalikan pemberontakannya sejak dini, anda akan kewalahan menghadapinya saat remaja.

Lantas, Bagaimana merangkul anak ini?anda harus tarik ulur antara kelembutan dan ketegasan. mengajak anak ini Mengikuti berbagai lomba akan sangat menyenangkan dan menantang karena dia produktif, Mandiri, percaya diri, dan berorientasi untuk menang. Daripada menentangnya, lebih baik anda tunjukkan jalan untuk menyalurkan bakatnya. Dengan mendukung ambisinya (sejauh tidak merugikan orang lain) dia akan antusias terhadap Anda. Namun, ingatlah bahwa dia selalu ingin lebih dominan. Waspada akan hal itu. Jangan biarkan dia mendikte anda.

 Cara mengajari anak  suka beribadah agar taat beragama.

Dalam hal ini agama dibutuhkan oleh manusia sebagai obor penerangan agar dapat menempuh jalan kebaikan. Karena di dalam ajaran-ajaran setiap agama, selalu memuat unsur unsur kebaikan. Maka kebutuhan akan agama sangat besar dalam diri setiap manusia. Lalu bagaimana, agar anak senang beribadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Caranya, beri dia contoh.

Ajaklah anak untuk melakukan ibadah bersama-sama. Ceritakan kisah-kisah spiritual, seperti yang diajarkan Agama yang dianut. Buat cerita itu semenarik mungkin, buatlah Anak tertarik dengan kegiatan keagamaan, salah satu caranya dengan membuatnya ceria, dan bahagia, Saat melakukan ritual keagamaan. Hal ini akan membantu anak untuk lebih cinta terhadap agamanya, ajarkan pula secara perlahan-lahan tentang kewajiban ibadah yang harus dijalaninya Sepanjang Hidup Sesuai ajaran agama yang dianut. Maka, ajarilah anak melakukannya sambil bergembira, dan membiasakan hal tersebut sejak masih kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara mengatasi masalah dalam keharmonisan rumah tangga