Suami Tidak Wajib Ikut Terlibat Dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Laki-laki dewasa pada umumnya hanya berjanji untuk mencintai ,melindungi dan mencari nafkah bagi keluarganya. Urusan-urusan rumah tangga yang sifatnya kecil cenderung mereka abaikan. Terlebih, jika istrinya tidak bekerja.
Hal ini dianggap wajar karena harga yang harus mereka bayar sebagai pencari nafkah sudah sangat besar. Mereka merasakan beratnya beban sebagai penanggung jawab keuangan keluarga.
Bahkan tidak jarang mereka hanya bekerja demi uang tanpa kepuasan emosional dan tantangan yang bermakna.
Maka dari itu, jika mereka tidak mempunyai waktu untuk melibatkan diri dalam pekerjaan rumah tangga, itu sah-sah saja. Dalam hal ini yang terpenting, mereka bisa melibatkan diri dengan anak-anaknya sebab sebenarnya peran ini jauh lebih penting, daripada urusan pekerjaan rumah tangga.
Namun bila Ayah ingin melibatkan diri dengan anak-anak dalam Keterbatasan waktu.Ayah bisa melibatkan diri dengan anak-anak sambil mengajari mereka keahlian untuk memecahkan masalah melalui olahraga ,permainan ,dan kisah-kisah yang diceritakan.
contohnya antara lain adalah Memanfaatkan hari libur untuk berlibur bersama keluarga, ajak ke pantai ,Ajari cara mempersiapkan diri ,barang yang harus dibawa, juga berikan sedikit tugas untuk kelancaran proses rekreasi, misalnya tanggung jawab membawa sesuatu yang tidak boleh ketinggalan ,dan lain-lainnya.
Jika anak melakukan kesalahan, berikan punishment ,namun jika mereka mampu melakukannya dengan baik berikan reward, jangan sampai mereka tidak mengerti kesalahannya ,karena orang tua yang tidak pernah menghukum dan memberitahu. Anda bisa menceritakan kisah-kisah inspiratif kepada anak tentang perjuangan, pengorbanan, kesetiaan ,dan lain-lainnya. Banyak hal yang bisa dilakukan semua harus dinikmati sebagai berkah, bukannya sekedar, melaksanakan kewajiban.
Selain itu cara lain yang dilakukan seorang ayah agar bisa lebih dekat dengan anak-anaknya ,sementara mereka hanya menginginkan Ibunya dan si Ibu Pun mendukung sikap tersebut.
Salah satunya dengan strategi yang baik, yaitu Ajak istri bicara di luar rumah kemudian jelaskan keinginan anda untuk memperoleh ruang dalam hati anak-anak. jangan salahkan istri karena terlalu banyak memegang kendali. Sebaliknya Jelaskan kebutuhan kebutuhan anda dan tetap teguh pada pendirian anda. keinginan tersebut tidak mungkin tercapai dalam satu malam karena anak-anak merupakan bagian dari dirinya. Hubungan Istri dengan anak sebagian bersifat fisik yang tidak bisa anda lakukan. Dia tidak memahami ikatan emosional yang Anda rasakan terhadap anak-anak anda.
Ayah juga memiliki peran penting dalam keterlibatannya dengan anak laki-laki dan perempuannya. Tetapi perlakuan Ayah terhadap anak perempuan dan anak laki-lakinya harus berbeda demikian pula keterlibatannya. Secara umum anak perempuan akan merasa lebih dekat dengan ayah jika mereka melakukan interaksi pribadi secara langsung. Bagi anak laki-laki pengalaman dengan ayah bersifat lebih kompleks ,perasaan dekat dengan ayah membuat mereka merasa memiliki dunia laki-laki. Oleh karena itu Ayah harus bisa menjadi model peran untuk anak laki-laki dan mampu mengajari mereka mengontrol emosi, persaingan, disiplin , dan sifat sifat maskulin lainnya.
Sejumlah perbedaan model peran akibat pengaruh gender secara konsisten teramati pada semua orang tua. Baik Ibu maupun Ayah cenderung lebih keras dan tegas terhadap anak-anak yang gender nya sama. Hal ini terjadi secara alamiah. Maka dari itu, lebih baik ayah memperlakukan anak perempuannya dengan mengedepankan unsur-unsur kelembutan atau feminitas , sedangkan anak laki-laki lebih pada unsur maskulinitas. Hal paling penting yakni keterlibatannya yang lebih besar dalam kehidupan anak laki-laki maupun perempuan.
Komentar
Posting Komentar